KABUPATEN, JP Radar Kediri-Penerbangan rute Kediri-Balikpapan oleh maskapai Super Air Jet resmi dimulai kemarin. Pesawat Airbus A320 mendarat dengan mulus di Bandara Internasional Dhoho Kediri pukul 13.45. Total ada 137 penumpang yang mengikuti penerbangan perdana tersebut.
Melakukan ground handling kurang dari satu jam, pesawat dengan ekor PK-SGD itu take off pukul 14.34. Total ada 77 penumpang yang terbang dari Kediri. Penerbangan dari Bumi Panjalu menuju ke Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan itu hanya memakan waktu 1 jam 40 menit.
Nyaris tidak ada kendala berarti selama penerbangan. Para penumpang juga menikmati perjalanan. Seperti yang dirasakan oleh Sindy Agustina, 23. Perempuan asli Penajam Paser Utara itu mengaku sudah sering terbang dari SAMS menuju Bandara Juanda Surabaya. "Setiap setahun sekali pasti ke Tulungagung. Ada saudara di sana. Tapi baru ini lewat Kediri," ujar Sindy.
RUTE BARU: Pesawat Airbus A320 Super Air Jet rute Balikpapan-Kediri mendarat sekitar pukul 13.45 (8/6) di Bandara Dhoho.
Dia mengaku senang dengan beroperasinya Bandara Dhoho. Sebab, dia tak perlu jauh-jauh ke Surabaya. Apalagi, harga tiket Kediri-Balikpapan juga beragam. Tergantung platform dan waktu pemesanan. Sindy mengaku hanya perlu merogoh kocek Rp 1,3 juta. "Hanya beda Rp 200 ribu sampai Rp 300 ribu dari berangkat lewat Juanda," akunya.
Hal serupa dikatakan M. Heru, 27, asal Ponggok, Blitar. Dia mengaku sudah sering terbang ke Balikpapan. Sebab, dia bekerja di Sangata, Kutai Timur, Kalimantan Timur. Menurutnya, penerbangan tergolong mulus. Tidak ada kendala berarti. Baginya, kini DHX akan menjadi pilihan utamanya. "Sangat membantu ya untuk pekerja seperti saya. Saya setahun bisa 3-4 kali pulang kampung soalnya," aku Heru.
Sementara itu, Direktur Operasi dan Pelaksana Tugas Direktur Utama Super Air Jet Boentoro Suharianto yang kemarin mengikuti seremoni penerbangan perdana di Bandara Dhoho mengaku senang karena animo penumpang di penerbangan perdana kemarin cukup tinggi. Dari 180 seat pesawat, sebanyak 135 di antaranya diisi penumpang. “Penumpang dalam penerbangan awal ini 70 sampai 80 persen,” terangnya.
Dengan hasil tersebut, Boentoro optimistis rute Kediri-Balikpapan akan banyak peminatnya. Apalagi, Bandara Dhoho terletak di wilayah selatan Jatim yang potensi penumpangnya sangat tinggi.
“Sebelah selatan ini memang sudah lama harus ada bandaranya untuk kemudahan arus penumpang dan barang. Karena memang potensinya sangat tinggi. Tidak hanya penumpang, namun arus barangnya juga,” papar Boentoro sembari menyebut pembukaan rute ke Balikpapan itu sekaligus membuka koneksi Kediri dengan IKN dan 15 kota lainnya di Kalimantan Timur.
Terpisah, Wakil Bupati Kediri Dewi Mariya Ulfa berharap penambahan rute penerbangan Kediri-Balikpapan akan membangkitkan episentrum baru untuk 14 kabupaten/kota di sekitar Bandara Dhoho. Rute tersebut, menurut Dewi akan mempermudah masyarakat yang nantinya akan pulang pergi dari Kabupaten Kediri menuju ke IKN dan sebaliknya.
Lebih jauh Dewi menyebut penerbangan Kediri-Balikpapan merupakan rute yang ditunggu-tunggu. Sebab, masyarakat di wilayah selatan tidak perlu jauh-jauh ke Surabaya. "Jadi bisa langsung dari Bandara Dhoho. Ini tentunya akan mempersingkat waktu," jelasnya
Senada dengan Dewi, General Manager Angkasa Pura I Bandara Internasional Dhoho Kediri I Nyoman Noer Rohim menyebut rute Kediri-Balikpapan ini menjadi salah satu tujuan yang ditunggu-tunggu. Meski begitu, dia berharap akan ada rute baru lain seperti yang diinginkan oleh masyarakat.
Nyoman menyebut, rute baru ini tidak hanya mencerminkan perkembangan yang signifikan dalam infrastruktur udara. Melainkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi untuk wilayah Kediri dan sekitarnya. "First landing rute baru Kediri-Balikpapan ini tentunya akan menjadi momen berkesan," jelasnya. (tar/sad/ut)