Tidak hanya terkenal sebagai tempat wisata. Kaki Gunung Klotok terkenal dengan cerita mistisnya. Salah satunya adalah hantu kepala yang muncul saat malam hari.
--------------------------------------------------
Saat pagi hari, sekitar Gunung Klotok memang terlihat banyak sekali aktivitas. Selain ramai oleh wisatawan, namun juga aktivitas masyarakat disekitar sana. Namun, saat malam hari lokasi yang masuk wilayah Kelurahan Sukorame, Kecamatan Mojoroto Kediri ini akan terlihat sepi.
Siapa sangka, kawasan ini menyimpan banyak misteri. Banyak kejadian mistis di sana. “Di sini banyak sekali penampakannya,” ujar Yatinem, salah satu pemilik warung dikawasan wisata Gunung Klotok.
Penampakan ini tidak hanya terjadi pada masyarakat sekitar. Namun juga beberapa warga yang sedang berkunjung ke sana. Penampakan yang sering muncul adalah hantu kepala. Seperti namanya, yaitu hantu kepala. Saat muncul, hantu satu ini hanya menampakan kepalanya saja.
Rupanya hantu tanpa kepala ini tidak hanya menampakan diri pada satu atau dua orang saja. Banyak orang yng mengaku pernah melihat sosok hantu mengerikan tersebut. Hantu kepala ini muncul saat tengah malam.
Meski hanya lewat menggelinding, hantu kepala ini sangat menakutkan. Pasalnya saat muncul, hantu kepala ini dipenuhi oleh darah. Selain itu, kondisi matanya melotot. Dengan kondisi hantu kepala, banyak yang meyakini bahwa hantu tersebut adalah korban pembunuhan.
Selain hantu kepala, banyak sekali jenis hantu yang menampakan diri di wilayah tersebut. Di mana penampakan hantu tanpa kepala, pocong, hingga wanita menggunakan baju putih.
“Namanya juga masih sebagian hutan, pasti masih banyak hantunya,” celetuk Naryo.
Laki-laki berusia 50 tahun ini mengatakan bahwa hantu di hutan ini memang cenderung galak. Tidak mau diganggu. Saat merasa kawasannya diusik, mereka akan marah dengan menapakan diri.
Agar tidak menemukan penampakan, saat masuk kedalam hutan masyarakat terlebih dahulu unjuk salam. Seperti meminta izin sedang masuk dengan tujuan yang baik. Sehingga mereka tidak akan diganggu oleh hantu tersebut. (habibah anisa muktiara/tar)