KABUPATEN, JP Radar Kediri-Kematian Bintang Bilqis Maulana, 14, santri salah satu pesantren di ponpes Desa Kranding, Mojo berbuntut panjang. Ini setelah kematian pemuda asal Glenmore, Banyuwangi diduga akibat pengeroyokan yang dilakukan oleh empat temannya sesama santri. Para terduga pelaku kemarin sudah diamankan di Polres Kediri Kota.
Informasi yang dihimpun koran ini menyebutkan, dugaan pengeroyokan terjadi pada Rabu (21/2) malam. Saat itu, Bintang yang ada di pesantren didatangi oleh dua pelaku. Mereka menyoal sikap siswa MTs itu yang sering melapor ke orang tuanya terkait kondisi di pondok. “Beberapa hari sebelumnya memang korban sudah bilang ke ibunya kalau tidak kerasan di pondok. Pingin pulang,” kata sumber koran ini.
Kamar Bintang Bilqis Maulana.
Melihat korban sering sambat kepada ibunya, salah satu pelaku yang juga kerabat korban lantas menegur. Puncaknya, dua pelaku diduga langsung memukuli Bintang. Tak berselang lama, datang dua pelaku yang diduga juga melakukan pemukulan. Aksi mereka baru berhenti setelah Bintang ditolong oleh para santri lainnya.
Akibat pengeroyokan tersebut, Bintang menderita luka lebam di beberapa bagian tubuhnya. Salah satu yang terlihat adalah di pipi kanan dan kiri. “Awalnya diobati sendiri di pondok. Baru dibawa ke RS Jumat (23/2) pagi setelah kondisinya melemah,” lanjut sumber koran ini sembari menyebut empat terduga pelaku sudah diamankan kemarin.
Meski sempat dirawat di RS Arga Husada Ngadiluwih, Bintang tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia Jumat pagi. Jenazahnya dibawa ke pesantren sekitar pukul 09.00 sebelum kemudian dipulangkan ke Banyuwangi.
Adalah pihak keluarga yang langsung histeris melihat anaknya pulang menjadi mayat. Mereka semakin syok melihat luka lebam di beberapa bagian tubuh Bintang. Saat itu juga keluarga melapor ke Polsek Glenmore. Laporan lantas ditindaklanjuti oleh Polres Banyuwangi hingga dilakukan visum.
Dalam perkembangannya, laporan ditangani Polres Kediri Kota karena kejadian dugaan pengeroyokan terjadi di Kediri. Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji yang dikonfirmasi tentang pengusutan kasus meninggalnya salah satu santri di Desa Kranding, Mojo, membenarkannya. “Benar (masih proses penyelidikan, Red). Perkembangan diinfokan kembali,” tulis Bram lewat WhatsApp.
Terpisah, Kepala Desa Kranding Badi Uzzaman yang dikonfirmasi terkait santri yang meninggal di salah satu pesantren di desanya, membenarkannya.
“Informasi dari pondok sudah ditangani pihak kepolisian,” kata Badi enggan memerinci kronologinya meninggalnya santri asal Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi itu.
Sementara itu, Kepala Seksi Pendidikan Madrasah (Kasi Pendma) Kementerian Agama Kabupaten Kediri Abdullah Rosyaad mengaku telah berkomunikasi dengan pihak MTs terkait meninggalnya santri di sana. Meski demikian, informasi yang diterimanya terkait penyebab meninggalnya Bintang berbeda. “Katanya karena sakit lambung. Dari pihak pondok juga sudah berupaya membawa ke dokter,” beber Rosyaad.
Meski menolak telah terjadi praktik bully, Rozyaad meminta semua penyelenggara pendidikan untuk memantau muridnya. Terutama di pondok yang proses belajarnya sejak pagi hingga malam. “Kami sering memberikan arahan (untuk sekolah atau pondok, Red) untuk menghindari kekerasan baik verbal atau fisik,” tandasnya. (em/ut)
Kronologi:
-Beberapa hari sebelum kejadian dugaan pemukulan (21/2) Bintang Bilqis Maulana sempat menghubungi ibunya, dia mengaku tidak kerasan di pesantren dan ingin segera pulang
-Rupanya pengaduan ke keluarga itu bukan kali pertama, melainkan sudah beberapa kali dilakukan
-Teman-teman yang melihat Bintang sering mengadu melarangnya dan meminta agar kondisinya di pesantren tidak dilaporkan ke rumah
-Salah satu terduga pelaku yang juga masih kerabat Bintang diduga melakukan pemukulan bersama satu terduga pelaku lainnya
-Tak berselang lama, datang dua terduga pelaku lainnya yang ikut memukul
-Setelah menjadi korban pemukulan Bintang tidak langsung dibawa ke RS melainkan diobati sendiri
-Dia baru dibawa ke RS Arga Husada Ngadiluwih setelah kondisinya melemah pada Jumat (23/2) pagi. Beberapa saat kemudian dia dinyatakan meninggal dunia