Keluarga Santri Tewas Minta Bantuan Hotman Paris
Sementara itu, kasus tewasnya Bintang di Ponpes Al Hanafiyyah jadi perhatian pengacara kondang Hotman Paris Hutapea. Pengacara kenamaan itu memastikan akan membantu proses hukum kasus tersebut. Hal tersebut diungkapkan oleh Suyanti, 38, ibu korban. Ditemui Jawa Pos Radar Genteng, dia menyebut surat kuasa dan dokumen yang dibutuhkan untuk pendampingan hukum sudah dikirim ke pengacara kenamaan di Jakarta itu. “Sudah tadi (kemarin), mengirim surat kuasa, dokumen, dan identitas kami ke Pak Hotman,” tuturnya. Suyanti mengaku butuh bantuan Hotman Paris agar kasus meninggalnya putra bungsunya itu bisa berjalan secara adil. Selebihnya, dia juga perlu menjaga keamanan keluarganya. “Saya sebagai pihak korban kehilangan nyawa. Saya membutuhkan pendamping yang benar-benar membela saya,” urainya.
Polisi Lanjutkan Pengusutan Kasus Tewasnya Santri, Keluarga Ingin Pelaku Dihukum Berat
KOTA, JP Radar Kediri–Polres Kediri Kota melanjutkan pengusutan kasus tewasnya Bintang Balqis Maulana, 14, santri Ponpes Al Hanafiyyah, pada Jumat (23/2) pagi lalu. Kemarin, korps baju cokelat menetapkan empat tersangka pelaku pengeroyokan. Pelaku yang semuanya santri itu langsung dijebloskan ke tahanan. Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji mengatakan, penetapan empat tersangka dilakukan pada Minggu (25/2) malam. “Kami lakukan penahanan,” kata perwira menengah yang akrab disapa Bram itu.
Bunuh Pacar Adik Ipar karena Sakit Hati
KABUPATEN, JP Radar Kediri-Teka-teki penyebab tewasnya Deasy Rahmasari, 19, pada Sabtu (24/2) malam lalu akhirnya terkuak. Nova Susilo, 29, yang tak lain adalah kakak ipar pacar Deasy tega membunuh gadis belia itu karena sakit hati. Sebab, dia sempat mendapat perkataan kotor atau umpatan dari korban.
Santri Meninggal karena Dipukuli? Polisi “Amankan” 4 Terduga Pelaku
KABUPATEN, JP Radar Kediri-Kematian Bintang Bilqis Maulana, 14, santri salah satu pesantren di ponpes Desa Kranding, Mojo berbuntut panjang. Ini setelah kematian pemuda asal Glenmore, Banyuwangi diduga akibat pengeroyokan yang dilakukan oleh empat temannya sesama santri. Para terduga pelaku kemarin sudah diamankan di Polres Kediri Kota. Informasi yang dihimpun koran ini menyebutkan, dugaan pengeroyokan terjadi pada Rabu (21/2) malam. Saat itu, Bintang yang ada di pesantren didatangi oleh dua pelaku. Mereka menyoal sikap siswa MTs itu yang sering melapor ke orang tuanya terkait kondisi di pondok. “Beberapa hari sebelumnya memang korban sudah bilang ke ibunya kalau tidak kerasan di pondok. Pingin pulang,” kata sumber koran ini.
Mayat di Depan Kamar Mandi, Polisi Amankan Satu Pelaku
KABUPATEN, JP Radar Kediri- Tak sampai 24 jam dari penemuan mayat Deasy Rahmasari di depan kamar mandi milik warga di Jalan Letjen Sutoyo Pare, polisi berhasil menangkap terduga pelaku. Hanya, polisi masih belum mau membeberkan identitas lelaki yang telah ditangkap tersebut. “Sudah tertangkap pelakunya bro.., saat ini sedang (menjalani) pemeriksaan,” terang Kapolres Kediri AKBP Bimo Ariyanto, ketika dikonfirmasi koran ini kemarin sore terkait penangkapan Nova Susilo, 29.