Persedikab Temani Adhyaksa Farmel FC Lolos 32 Besar Liga 3 Nasional

KABUPATEN, JP Radar Kediri – Persedikab Kabupaten Kediri akhirnya lolos dari lubang jarum. Mereka berhasil melangkah ke babak selanjutnya, babak 32 besar, dalam Liga 3 Nasional. Tambahan satu  poin setelah menahan imbang PSIK Klaten sudah cukup bagi mereka menjadi salah satu wakil dari Grup O. Tambahan satu poin tersebut membuat posisi Persedikab tak akan terkejar di dua besar. Dengan mengumpulkan delapan poin dari empat kali pertandingan. Posisi ini tak bisa dikejar oleh PSIK yang hanya finish di peringkat tiga dengan lima poin.  “Kami sudah lolos (ke 32 besar). Entah dengan status runner up atau juara grup,” ucap pelatih Persedikab Muslim Habibi lega. Habibi memang layak bernapas lega. Selama 90 menit pertandingan di Stadion Canda Bhirawa kemarin siang, PSIK memberi perlawanan keras. Atmosfir permainan pun menjadi panas. Dengan beberapa kali terjadi aksi protes dan aksi dorong.

Tol Kediri-Tulungagung Mulai Dibangun Akhir Mei, Kebut Akses Bandara, Tiron dan Mojoroto Dikebut

KOTA, JP Radar Kediri—Teka-teki dimulainya proyel Tol Kediri-Tulungagung (Ki Agung) akhirnya terjawab. Berdasar koordinasi PT Surya Sapta Agung Tol dengan tim pengadaan tanah (TPT), proyek strategis nasional senilai Rp 9,9 triliun itu dikabarkan akan dimulai akhir Mei ini.  Ketua TPT Jalan Tol Kediri-Tulungagung Linanda Krisni Susanti menyebut, awal Mei ini pihaknya memang belum mendapat pemberitahuan secara resmi. Melainkan baru secara lisan. “Dari pihak BUJT (PT Surya Sapta Agung Tol, Red) ke kami menyampaikan hanya sebatas akhir Mei ini jalan (mulai pembangunan tol, Red). Tapi kami tidak bisa menjamin juga karena baru secara lisan,” ungkap perempuan yang akrab disapa Nanda itu.

Taksi Bandara Dhoho Sepi Order, Mayoritas Penumpang Dijemput Keluarganya

KABUPATEN, JP Radar Kediri-Sekitar tiga minggu beroperasi, moda transportasi di Bandara Dhoho sepi order. Meski ada lebih dari seribu penumpang yang berangkat dan tiba di Bandara Dhoho, hanya sebagian kecil yang menggunakan taksi dan bus bandara. Selebihnya diantar dan dijemput oleh keluarganya sendiri.           Kondisi sepinya angkutan umum di Bandara Dhoho, dibenarkan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Kediri.“(Angkutan sepi, Red) karena memang kebanyakan lebih memilih diantar jemput keluarga,” kata Kabid Pengembangan Dinas Perhubungan Kabupaten Kediri Yudha Nur Ari.

Nasdem dan PDIP Bikin Poros di Pemilihan Wali Kota Kediri

KOTA, JP Radar Kediri—Pilkada di Kota Kediri pada November nanti agaknya berpotensi diikuti oleh empat pasangan calon wali kota (cawali). Pasalnya, selain Partai Amanat Nasional (PAN) dan Golkar yang dipastikan membangun koalisi, Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dan PDI Perjuangan juga akan membangun poros baru.           Ketua DPD Partai Nasdem Kota Kediri Adi Suwono mengatakan, dengan bekal empat kursi di DPRD Kota Kediri, pihaknya tinggal menambah dua kursi untuk membuat poros baru di pilwali. Lantas, parpol mana yang akan digandeng? Adi mengaku sudah melakukan komunikasi dengan beberapa parpol. “Sudah ada partai (yang akan diajak koalisi, Red). Yang jelas kami ada satu poros,” ungkapnya.           Lebih jauh Adi menjelaskan, Nasdem memiliki beberapa kriteria dalam berkoalisi. Termasuk kesamaan visi dan misi dalam mengusung figur cawali. Karenanya, selain melanjutkan komunikasi untuk membentuk koalisi, pihaknya juga akan membuka penjaringan bakal cawali.

Ragukan Data Tol, Warga Ajukan Sanggahan, BPN Klarifikasi Puluhan KK Terdampak Kamis Nanti

KOTA, JP Radar Kediri—Tahapan pembebasan tanah terdampak Tol Kediri-Tulungagung (Ki Agung) di Kelurahan Bujel, Mojoroto, tersendat. Sejumlah warga terdampak di sana mengajukan sanggahan karena hasil pendataan peta bidang tanah (PBT) dan daftar nominatif (danom) dianggap tidak sesuai.           Informasi yang dihimpun koran ini menyebutkan, sejak diumumkan pada 4 April lalu, puluhan warga yang terdampak berdatangan ke Balai Kelurahan Bujel untuk mengecek. Beberapa di antara mereka yang merasa pendataan tidak sesuai langsung mengajukan sanggahan.           Lurah Bujel Mujiyo yang dikonfirmasi terkait hal ini membenarkannya. Dari total pemilik 47 bidang tanah terdampak tol akses ke Bandara Dhoho itu, memang ada sejumlah warga yang mengajukan sanggahan. “Tidak semua mengajukan sanggahan lewat kelurahan. Ada yang langsung ke BPN,” kata Mujiyo.