KABUPATAEN, JP Radar Kediri-Tim Reserse Mobil (Resmob) Satreskrim Polres Kediri bekerja ekstra-keras. Kurang dari 24 jam, mereka berhasil membekuk pelaku pembuang orok yang menghebohkan warga Dusun Pule Selatan, Desa Pule, Kecamatan Kandat Selasa (5/3). Adalah Feri Dwi Prasetyo, 22, yang tak lain anak Mujianto, pemilik pekarangan tempat ditemukannya gundukan berisi orok tersebut yang menjadi tersangka.
Hal tersebut dibenarkan oleh Karmiasih, 50, ibu Feri. “Ternyata anak saya sendiri dan pacarnya (yang membuang orok, Red),” sesal Karmiasih, 50, istri Mujianto.
Ditemui di rumahnya kemarin pagi, perempuan paro baya itu tak menyangka jika pembuang janin di pekarangannya adalah anaknya sendiri. Meski anak kedua dari tiga bersaudara itu memiliki gelagat aneh selama beberapa hari terakhir, dia tak menyangka jika pemuda yang bekerja sebagai sopir truk itu berbuat nekat. “Beberapa hari ini sering melamun. Tingkah lakunya tidak seperti biasanya,” lanjut Karmiasih.
Ibu tiga anak itu menuturkan, selepas Maghrib Senin (4/3) malam lalu, dia bersama Mujianto keluar rumah untuk pijat. Rupanya, Feri yang pulang ke rumah sekitar pukul 19.00 itu sempat menanyakan keberadaan bapak dan ibunya.
Tersangka pembuang orok saat di Mapolres Kediri
Jika biasanya Feri meminta kepada adiknya untuk dibuatkan kopi, Selasa malam lalu dia langsung masuk ke kamarnya. Sikap tak biasa Feri berlanjut pada Selasa (5/3) malam. “Sepulang kerja langsung pamit pergi ke rumah pacarnya di Kecamatan Pare,” terang Karmiasih.
Agaknya kelakuan Feri itulah yang awalnya mengundang kecurigaan polisi. Apalagi, sejak sore hingga malam dia tak pulang ke rumah. Berbagai teka-teki itu terjawab sekitar pukul 23.00 (5/3) malam.
Polisi kembali datang ke rumah Mujianto. Kali ini Feri ikut pulang dengan menaiki mobil polisi. Adapun sepeda motor Feri justru dinaiki oleh anggota polisi. “Pak polisinya bilang bahwa benar anak saya pelakunya (pelaku pembuang orok berusia 4-5 bulan di pekarangan rumah, Red),” papar Karmiasih dengan wajah sedih.
Tak menunggu lama, Mujianto turut dibawa ke Polres Kediri untuk dimintai keterangan lebih lanjut. “Saya benar-benar tidak tahu (Feri membuang orok, Red). Soalnya pulang sekitar pukul 22.00, dia (Feri, Red) membukakan pintu, setelah itu (Feri, Red) masuk kamar lagi,” jelasnya.
Untuk diketahui, selain menangkap Feri, polisi juga mengambil tas berbahan spunbond warna kuning. Tas tersebut diduga digunakan Feri untuk membawa janin yang sudah dibungkus dengan kain mori.
Tas tersebut sempat ditemukan oleh bibi Feri. Rencananya tas akan jadi tempat mengantar makanan ke sawah. Namun, karena kondisinya masih kotor, Karmiasih mengaku akan mencuci lebih dulu sebelum dipakai. “Ternyata itu yang jadi wadah (janin, Red),” papar Karmiasih.
Saat datang ke rumah pada Selasa malam, menurut Karmiasih polisi juga membuka jok motor Feri. Diduga, janin malang itu dibawa dari Pare dengan dimasukkan ke dalam jok motor.
Terpisah, Yayuk Widayati, bidan Desa Pule, Kandat mengaku belum tahu apakah janin yang ditemukan di pekarangan rumah Mujianto meninggal karena digugurkan atau tidak. Menurutnya hal tersebut baru bisa diketahui setelah diperiksa di laboratorium.
“Kalau kami kemarin (5/3) hanya pemeriksaan untuk memastikan itu janin benar atau bukan. Terkait dia lahir atas kesengajaan atau bukan bisa dilihat setelah dilakukan pemeriksaan di RS Bhayangkara itu,” tandasnya.
Sementara itu, Kapolres Kediri AKBP Bimo Ariyanto juga membenarkan penangkapan pelaku pembuang orok yang relatif cepat. Dalam waktu kurang dari 24 jam mereka berhasil membekuk pelakunya. “Sudah,” tulis Bimo lewat WhatsApp tanpa memerinci motif Feri melakukan aksinya.
Seperti diberitakan, gundukan tanah mencurigakan ditemukan Mujianto saat hendak berangkat ke sawah pada Selasa (5/3) pagi. Dia baru penasaran dan membongkar gundukan tanah sekitar pukul 09.00 disaksikan istrinya.
Betapa terkejutnya Mujianto, gundukan tanah itu ternyata berisi janin yang dibungkus kain mori. Usia janin diperkirakan sekitar 4-5 bulan. Polisi pun langsung melakukan serangkaian penyelidikan untuk mengungkap pelakunya. (sad/ut)
Pembuangan Orok Kandat:
-Polisi yang mendapat laporan penemuan orok di pekarangan rumah Mujianto, 48, di Desa Pule, Kandat pada Selasa (5/3) siang langsung melakukan penyelidikan
-Kecurigaan mengarah pada Feri Dwi Prasetyo, 22, anak kedua Mujianto, karena gerak-geriknya yang tak biasa
-Polisi juga menggali informasi pribadi terkait hubungan Feri dengan pacarnya
-Feri ditangkap di Pare sekitar pukul 22.30 (5/3)
-Orok hasil hubungan Feri dengan pacarnya dimasukkan ke dalam jok motor sebelum dipendam di pekarangan rumahnya